Morfina adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif uatam yang ditemukan pada opium. morfina bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit. efek samping morfina antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu dan penglihatan kabur. morfina juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan menyebabkan konstipasi. morfina menimbulkan ketergantungan selain itu efek lainnya yaitu korban juga akan mengalami mimpi buruk dan insomnia.
kata morfina berasal dari morfeus, dewa mimpi dalam mitologi yunani. morfin adalah paling banyak mengandung alkaloid yang ditemukan di opium, getah kering (lateks) yang berasal dari hasil getah irisan biji mentah pium, atau dinamakan poppy. morfin adalah pemurnian perama dan sumber tanaman dan satu setidaknya mengandung 50 macam alkaloid dari beberapa jenis opium, poppy straw konsentratm dan turunan opium lainnya.
dalam pengobatan klinis, morfin dianggap sebagai standar emas, atau patokan, dari analgesik digunaan untuk meringankan penderitaan berat atau sakit penderitaan. morfin memiliki potensi tinggi untuk kecanduan, toleransi psikologis keterantungan berkembang dengan cepat, meskipun fisiologis ketergantungan mungkin membutuhkan beberapa bulan untuk berkembang.
morfin merupakan agonis reseptor opioid, dengan efek utama mengikat dan mengaktivasi reseptor pada sistem saraf pusat. morfin juga bertindak sebagai agonis reseptor κ-opioid yang terkait dengan analgesia spinal dan miosis. didalam tubuh, morfin terutama dimetabolisme menjadi morphine-3-glucuronide dan morphine-6-glucuronide (M6G). pada manusia M6G tampak analgesia.
korb
an pecandu morfin akan mengalami syndrma abstinensia, yaitu gejala yang timbul karena pemakaian obat yang dihentikan secara mendadak. syndroma abstinensia akan muncul setelah 8 -13 jam ketika masa kerja obat habis. badan akan mengigil, dari hidung akan keluar cairan seperti waktu terkena flu, pupil mata akan melebar, bulu roma akan berdiri, sementara rasa dingin bertambah kuat. setelah 48 jam terjadi kejang perut yang disertai rasa sakit yang lumayan hebatnya dan diare berat atau buang air besar 60 kali sehari. keringat akan keluar bercucuran, berat tubuh akan turun drastis. setelah korban dibiarkan selama 7-10 hari ada dua kemungkinan yang terjadi pada korban yaitu rasa kapok, pada kondisi ini sel - sel metabolisme berhasil menanggulangi racun - racun didalam tubuh si korban atau meninggal dunia
toleransi terhadap efek analgesik morfin cukup cepat. ada beberapa hipotesis tentang bagaimana toleransi berkembang, termasuk fosforlaso reseptor opioid ( yang akan mengubah konformasi reseptor), decoupling fungsional reseptor dari G-protein (yang mengarah ke desensitisasi reseptor), reseptor opioid mu-internalisasi dan / atau reseptor down-regulasi ( mengurangi jumlah reseptor yang tersedia untuk morfin untuk bertindak atas), dan upregulation dari jalur cAMP (mekanisme counterregulatory efek opioid).
cara kerja morfin dalam tubuh adalah dengan menekan pusat pernapasan. pemakai yang overdosis aka mengalami gangguan pernapasan yang fatal. penyalahgunaan morfin mengakibatkan ketergantungan, pada wanita mengganggu siklus menstruasi, pada pria mengakibatkan impotensi, menyebabkan sembelit dan kematian.
mungkin cukup sekian pembahasan kita mengenai zat narkotika berjenis morfin ini, semoga pembahasan diatas membuat anda takut untuk meggunakannya, karena sekali anda menggunakannya maka anda akan terjerat jaring kematian yang membuat anda menderita seumur hidup.
saya sebagai penulis mohon pamit, akhir kata
KATAKAN TIDAK UNTUK NARKOBA
kata morfina berasal dari morfeus, dewa mimpi dalam mitologi yunani. morfin adalah paling banyak mengandung alkaloid yang ditemukan di opium, getah kering (lateks) yang berasal dari hasil getah irisan biji mentah pium, atau dinamakan poppy. morfin adalah pemurnian perama dan sumber tanaman dan satu setidaknya mengandung 50 macam alkaloid dari beberapa jenis opium, poppy straw konsentratm dan turunan opium lainnya.
dalam pengobatan klinis, morfin dianggap sebagai standar emas, atau patokan, dari analgesik digunaan untuk meringankan penderitaan berat atau sakit penderitaan. morfin memiliki potensi tinggi untuk kecanduan, toleransi psikologis keterantungan berkembang dengan cepat, meskipun fisiologis ketergantungan mungkin membutuhkan beberapa bulan untuk berkembang.
morfin merupakan agonis reseptor opioid, dengan efek utama mengikat dan mengaktivasi reseptor pada sistem saraf pusat. morfin juga bertindak sebagai agonis reseptor κ-opioid yang terkait dengan analgesia spinal dan miosis. didalam tubuh, morfin terutama dimetabolisme menjadi morphine-3-glucuronide dan morphine-6-glucuronide (M6G). pada manusia M6G tampak analgesia.
korb
an pecandu morfin akan mengalami syndrma abstinensia, yaitu gejala yang timbul karena pemakaian obat yang dihentikan secara mendadak. syndroma abstinensia akan muncul setelah 8 -13 jam ketika masa kerja obat habis. badan akan mengigil, dari hidung akan keluar cairan seperti waktu terkena flu, pupil mata akan melebar, bulu roma akan berdiri, sementara rasa dingin bertambah kuat. setelah 48 jam terjadi kejang perut yang disertai rasa sakit yang lumayan hebatnya dan diare berat atau buang air besar 60 kali sehari. keringat akan keluar bercucuran, berat tubuh akan turun drastis. setelah korban dibiarkan selama 7-10 hari ada dua kemungkinan yang terjadi pada korban yaitu rasa kapok, pada kondisi ini sel - sel metabolisme berhasil menanggulangi racun - racun didalam tubuh si korban atau meninggal dunia
toleransi terhadap efek analgesik morfin cukup cepat. ada beberapa hipotesis tentang bagaimana toleransi berkembang, termasuk fosforlaso reseptor opioid ( yang akan mengubah konformasi reseptor), decoupling fungsional reseptor dari G-protein (yang mengarah ke desensitisasi reseptor), reseptor opioid mu-internalisasi dan / atau reseptor down-regulasi ( mengurangi jumlah reseptor yang tersedia untuk morfin untuk bertindak atas), dan upregulation dari jalur cAMP (mekanisme counterregulatory efek opioid).
cara kerja morfin dalam tubuh adalah dengan menekan pusat pernapasan. pemakai yang overdosis aka mengalami gangguan pernapasan yang fatal. penyalahgunaan morfin mengakibatkan ketergantungan, pada wanita mengganggu siklus menstruasi, pada pria mengakibatkan impotensi, menyebabkan sembelit dan kematian.
mungkin cukup sekian pembahasan kita mengenai zat narkotika berjenis morfin ini, semoga pembahasan diatas membuat anda takut untuk meggunakannya, karena sekali anda menggunakannya maka anda akan terjerat jaring kematian yang membuat anda menderita seumur hidup.
saya sebagai penulis mohon pamit, akhir kata
KATAKAN TIDAK UNTUK NARKOBA